Minggu, 10 Maret 2013

Laporan uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Pustaka
1.1.1      Larutan
                        Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian, larutan = pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar.
( sumber : http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan-adalah.html)
1.1.2      Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu kemampuan menghantarkan listrik. 
a) Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain. Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3.
b)  Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
     Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Contoh larutan non elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain.
(sumber :http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi/)

1.1.3     Elektrolit dan Non Elektrolit
Pada tahun 1984, Svante August Arrhenius berhasil menjelaskan bahwa elektrolit dalam pelarut air dapat terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan non elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ionnya.
·                Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air                                      Contoh:             NaCl (s)                       Na+ (aq) + Cl- (aq)

Senyawa ion baik dalam pelarut air maupun dalam bentuk lelehannya dapat menghantarkan   arus listrik.
·                Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air karena molekul  
molekulnya akan terurai menjadi ion-ionnya.
Contoh:           CH3COOH (aq)            H+(aq) + CH3COO-(aq)

Akan tetapi senyawa kovalen polar yang lain, seperti gula (C12H22O11) tidak dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air. Hal ini disebabkan molekul-molekul C12H22O11 tidak dapat terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air. Jadi senyawa kovalen polar dapat berupa elektrolit maupun non-elektrolit. Bersifat elektrolit jika dapat bereaksi dengan pelarut air (terhidrolisis). Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
( sumber :memahami kimia SMA kelas X, hal 97)
1.2 Hipotesis
       Larutan air gula,air garam, air kapur, termasuk dalam elektrolit kuat, perasan jeruk nipis, cuka, obat magh, termasuk dalam elektrolit lemah, sedangkan miniman berenergi, minuman isotonic, air laut, saof drink dan alcohol merupan larutan non elektrolit.

1.3 Rancangan Percobaan
       Skema peralatan
BAB II
METODELOGI PRAKTIKUM
2.1 Judul praktikum : Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
2.2 Tujuan
            Untuk menguji kebenaran larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
2.3 Alat dan Bahan
            Alat     :
1.      Baterai bekas ( karbonya)
2.      Baterai baru
3.      Kabel
4.      Tang
5.      Penjepit listrik
6.      Obeng (-)
7.      Gunting
8.      Solder
9.      Ember / baskom
10.  Timah
11.  Karton bekas/ kalender/ kardus bekas
12.  Lakban listrik
13.  Isolasi
14.  Bola lampu senter
15.  Serbet
16.  Tisu
17.  Wadah
Bahan   :
1.      Air gula
2.      Air garam
3.      Air laut
4.      Air kapur
5.      Perasan jeruk nipis
6.      Cuka
7.      Obat magh
8.      Minuman berenergi
9.      Minuman isotonic
10.  Soft drink
11.  Alcohol
2.4 Prosedur kerja ( pakai kata kerja pasif, diawali di)
1.      Di awali dengan menggabungkan baterai yang positif kenegatif begitu seterusnya lalu di isolasi setiap sambungan dua baterai.
2.      Di bungkus dengan karton, baterai yang sudah diisolasi tadi lalu di lakban diluarnya.
3.      Disiapakan kabel lalu kupas bagian ujung kabel dengan gunting ( hanya sedikit). Lau kedua ujung kabel yang telah dikupas di tempelkan bola lampu senter dengan menggunakan timah yang disolder.
4.      Di ujung kutub baterai ditempelkan sisa kabel sehingga bola lampu menyala.
5.      Dibersihkan terlebih dahulu semua peralatan yang akan digunakan dan dikeringkan
6.      Dimasukkan larutan secukupnya ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering
7.      Diuji daya hantar listriknya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan
8.      Diamati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala (catat dalam tabel pengamatan)
9.      Dibersihkan dahulu elektroda dengan air dan dibersihkan
10.  Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan
Dari hasil praktikum uji sifat larutan elektrolit dan non elektrolit yang dilaksankan pada:
             Hari                : Rabu
             Tanggal          : 22 januari 2013
             Di                   : SMA 3 Tarakan Jalan P. Aji Iskandar Juata Kerikil
Diperoleh hasil sebagai berikut :
No
Bahan Uji
Nyala lampu
Gelembung gas
Larutan elektrolit
Terang
Redup
Tidak menyala
Banyak
Sedikit
Tidak ada
Kuat
Lemah
Non elektrolit
1
Perasan jeruk nipis






2
Minuman soft drik






3
Minuman berenergi






4
Air laut






5
Cuka






6
Minuman ion






7
Air gula






8
Air kapur






9
Alcohol






10
Obat magh






11
Air garam






Table 3.1 Tabel hasil pengamatan uji elektrolit berbagai bahan

3.2 Pembahasan
Dari percobaan diatas maka kita dapat mengambil pambahasan bahwa, larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik Setelah melakukan percobaan, saya mengelompokan larutan-larutan yang telah diuji tersebut ke dalam beberapa golongan .
1.      Larutan elektrolit, yaitu larutan, obat magh, air kapur, perasan jeruk nipis, minuman soft drink, minuman ion, dan air garam.
2.      Larutan Non Elektrolit yaitu, alkohol, minuman berenergi, air laut, cuka, dan  air gula.


Dari hasil uji coba dan tabel di atas, diperoleh data sebagai berikut :
1)          Perasan jeruk nipis  termasuk elektrolit lemah, memiliki gelembung sedikit pada waktu diuji, dan hasil tidak nyala lampu.
2)          Minuman soft drink termasuk elektrolit lemah,  pada hasil uji coba gelembung gasnya sedikit dan lampu tidak menyala.  
3)          Minuman berenergi termasuk elektrolit lemah, ada gelembung tetapi lampu tidak menyala.
4)          Air laut termasuk non elektolit karena, tidak ada gelembung saat diuji dan lampu tidak menyala
5)          cuka, bukan termasuk larutan elektrolit (non elektrolit). Sebab menurut hasil percobaan Aquades tidak menghasilakn gelembung, dan lampu tidak menyala.
6)          Minuman ion, tidak menyala dan menghasilkan gelembung yang banyak, larutan elektrolit (elektrolit lemah)
7)          Air gula, menurut hasil percobaan gelembung tidak ada dan lampu tidak menyala termasuk dalam kategori non elektrolit.
8)          Air kapur menghasilkan gelembung banyak, tetapi lampu tidak menyala termasuk larutan elektrolit lemah.
9)          Alcohol, tidak menghasilkan gelembung, lampu tidak menyala termasuk larutan non elektrolit.
10)      Obat magh, menghasilakn gelembung tetapi lampu tidak menyala termasuk larutan elektrolit lemah.
11)      Air garam, terdapat banyak gelembung, lampu menyala redup termasuk larutan elektolit lemah.
Berikut ini merupakan alasan larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik .
1.      Bila larutan elektrolit dialiri alrus listrik, ion-ion dalam larutan akan bergerak menuju electrode dengan muatan yang berlawanan, melalui cara ini arus listrik akan mengalir dan ion bertindak sebagai penghantar, sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
2.      Gula pasir, minuman berenergi, air laut, dan alcohol juga di larutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion. Dalam larutan itu, zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik, maka larutan-larutan tersebut tidak menghantarkan arus listrik atau non elektrolit
Berdasarkan penjelasan ini, maka penyebab larutan dapat menghantarkan listrik adalah karena adanya ion-ion positif dan ion negative yang berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan.
Pelarutan dalam air dinyatakan dengan persamaan :
1.      NaCl                 = Na+ + Cl-
2.      HCl                   = H+ + Cl-
3.      NaOH               = Na+ + OH-
4.      CH3COOH      = CH3COO+ H+
Adapun zat non elektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi berupa molekul.
1.      C2H5OH(e) C2H5OH (aq)
2.      CO (NH2)(S) CO (NH2)2 (aq)
Berikut ini merupakan proses hidrasi senyawa ion pada NaCl :
Penggolongan elektrolit kuat dan elektrolit lemah didasarkan pada jumlah ion-ion yang ada dalam larutan. Dalam elektrolit kuat, sebagian besar atau seluruh molekul terurai menjadi ion, sedangkan dalam elektrolit lemah, hanya sebagian kecil molekul yang mengion, sebagai contoh :
1.      Pada Konsentrasi sama, elektrolit kuat mempunyai daya hantar lebih baik daripada elektrolit lemah.
2.      Selain itu terdapat penggolongan lain yaitu berdasarkan senyawa-senyawa pembentuk larutan


Dalam pembahasan ini saya menjelaskan mengapa larutan NaCl yang kami uji tidak termasuk dalam elektrolit kuat, terlepas dari penjelasan di atas yang menyebutkan bahwa larutan NaCl termasuk dalam elektrolit kuat. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa hal yang menurut kelompok kami :
1.      Baterai yang kami gunakan mungkin lemah
2.      Pelarut yang di gunakan dalam larutan tersebut jumlahnya terlalu banyak dibandingkan dengan zat terlarutnya.
3.      Kemungkinan zat larut yang kami pakai seperti air laut tidak termasuk elektrolit karena airnya sudah tercampur dengan zat larut yang lain.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kita dapat mengambil keputusan yaitu sebagai berikut :
1.      Larutan berdasarkan daya hantar listrik terbagi atas, larutan elektroolit dan non elektrolit.
2.      Ciri – ciri larutan elektrolit adalah adanya gelembung gas dan lampu menyala.
3.      Ciri – ciri larutan non elektrolit lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
4.      Berdasarkan kekuatan daya hantar listrik, laritan dapat dibagi atas, elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.

5.2 Saran
1.      Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan hasil praktikum.
2.      Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
3.      Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan mempengaruhi hasi percobaan.
4.      Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
5.      Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan atau memastikan terhadap hasinya.
6.      Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada elektroda.
7.      Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji tidak tumpah.

DAFTAR PUSTAKA
Permana, irvan, MEMAHAMI KIMA SMA KELAS X, Bse, Jakarta, 2009.
http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan-adalah.html
http://igsshared.blogspot.com/2009/06/larutan-elektorlit-dan-non-elektrolit.html
http://ariffadholi.blogspot.com/2012/10/larutan-elektrolit-dan-larutan-non.html
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi/

Lampiran 1
JOB DESCRIPTION


1.      Leader                         : bertugas mengetik, menjilid, mencari buku, membuat daftar pustaka, membawa kabel, solder, alcohol, minuman isotonic, minuman soft drink  dan timah.
2.      Sekertaris                    : bertugas mencatat laporan sementara, membawa air garam, air laut, membawa air kapur, lakban, ember, dan buku gambar bekas.
3.      Bendahara                   : membawa obat magh, , membawa minuman berenergi, isolasi, perasan jeruk nipis, tang, dan serbet.
4.      Perlengkapan 1            : membawa lampu, membawa batang karbon, membawa gunting, baterai baru, obeng (-), dan perasan jeruk nipis.
5.      Perlengkapan 2            : membawa tisu, obeng, penjepit listrik, larutan gula, larutan cuka, dan wadah.