BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Pustaka
1.1.1 Larutan
Larutan
adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran
partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut
(tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut),
partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul)
dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah
cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa
berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian, larutan = pelarut (solvent) +
zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume
terbesar.
( sumber : http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan-adalah.html)
1.1.2 Membedakan Larutan Elektrolit
dan Larutan Non Elektrolit
Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan
dengan jelas dari sifatnya yaitu kemampuan menghantarkan listrik.
a) Larutan elektrolit dapat
menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927), seorang ilmuwan dari
Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi
partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara
total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus
sama dengan muatan negatif.
Atom
atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan
positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion.
Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat
diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam,
basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain. Contoh larutan elektrolit lemah :
CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3.
b) Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak
dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam
larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah
sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian
sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat
diperlihatkan melalui eksperimen. Contoh larutan non elektrolit: Larutan Gula
(C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain.
(sumber
:http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi/)
1.1.3 Elektrolit dan Non Elektrolit
Pada tahun 1984, Svante
August Arrhenius berhasil menjelaskan bahwa elektrolit dalam pelarut air dapat terurai menjadi ion-ionnya,
sedangkan non elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi
ion-ionnya.
·
Senyawa ion akan terurai
menjadi ion-ion dalam pelarut air Contoh:
NaCl (s) Na+ (aq) + Cl-
(aq)
Senyawa ion baik dalam pelarut air maupun dalam bentuk
lelehannya dapat menghantarkan arus
listrik.
·
Senyawa kovalen polar
dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air karena molekul
molekulnya akan terurai menjadi ion-ionnya.
Contoh: CH3COOH (aq)
H+(aq) +
CH3COO-(aq)
Akan tetapi senyawa kovalen polar yang lain, seperti gula
(C12H22O11) tidak dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air. Hal ini
disebabkan molekul-molekul C12H22O11 tidak dapat terurai menjadi ion-ion dalam pelarut
air. Jadi senyawa kovalen polar dapat berupa elektrolit maupun non-elektrolit. Bersifat
elektrolit jika dapat bereaksi dengan pelarut air (terhidrolisis). Zat-zat yang
tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
(
sumber :memahami kimia SMA kelas X, hal 97)
1.2 Hipotesis
Larutan air gula,air garam, air kapur,
termasuk dalam elektrolit kuat, perasan jeruk nipis, cuka, obat magh, termasuk
dalam elektrolit lemah, sedangkan miniman berenergi, minuman isotonic, air
laut, saof drink dan alcohol merupan larutan non elektrolit.
1.3 Rancangan Percobaan
Skema peralatan
BAB II
METODELOGI PRAKTIKUM
2.1 Judul praktikum : Uji larutan
elektrolit dan non elektrolit
2.2 Tujuan
Untuk
menguji kebenaran larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
2.3 Alat dan Bahan
Alat :
1. Baterai
bekas ( karbonya)
2. Baterai
baru
3. Kabel
4. Tang
5. Penjepit
listrik
6. Obeng
(-)
7. Gunting
8. Solder
9. Ember
/ baskom
10. Timah
11. Karton
bekas/ kalender/ kardus bekas
12. Lakban
listrik
13. Isolasi
14. Bola
lampu senter
15. Serbet
16. Tisu
17. Wadah
Bahan :
1. Air
gula
2. Air
garam
3. Air
laut
4. Air
kapur
5. Perasan
jeruk nipis
6. Cuka
7. Obat
magh
8. Minuman
berenergi
9. Minuman
isotonic
10. Soft
drink
11. Alcohol
2.4
Prosedur kerja ( pakai kata kerja pasif, diawali di)
1. Di
awali dengan menggabungkan baterai yang positif kenegatif begitu seterusnya
lalu di isolasi setiap sambungan dua baterai.
2. Di
bungkus dengan karton, baterai yang sudah diisolasi tadi lalu di lakban
diluarnya.
3. Disiapakan
kabel lalu kupas bagian ujung kabel dengan gunting ( hanya sedikit). Lau kedua
ujung kabel yang telah dikupas di tempelkan bola lampu senter dengan
menggunakan timah yang disolder.
4. Di
ujung kutub baterai ditempelkan sisa kabel sehingga bola lampu menyala.
5.
Dibersihkan
terlebih dahulu semua peralatan yang akan digunakan dan dikeringkan
6.
Dimasukkan
larutan secukupnya ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering
7.
Diuji daya
hantar listriknya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan
cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan
8.
Diamati
perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala (catat dalam tabel pengamatan)
9.
Dibersihkan
dahulu elektroda dengan air dan dibersihkan
10. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan
lain yang tersedia
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Dari
hasil praktikum uji sifat larutan elektrolit dan non elektrolit yang dilaksankan
pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 22 januari 2013
Di :
SMA 3 Tarakan Jalan P. Aji Iskandar Juata Kerikil
Diperoleh
hasil sebagai berikut :
No
|
Bahan Uji
|
Nyala lampu
|
Gelembung gas
|
Larutan elektrolit
|
||||||
Terang
|
Redup
|
Tidak menyala
|
Banyak
|
Sedikit
|
Tidak ada
|
Kuat
|
Lemah
|
Non elektrolit
|
||
1
|
Perasan jeruk nipis
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
|
2
|
Minuman soft drik
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
|
3
|
Minuman berenergi
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
√
|
4
|
Air laut
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
√
|
5
|
Cuka
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
√
|
6
|
Minuman ion
|
|
|
√
|
√
|
|
|
|
√
|
|
7
|
Air gula
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
√
|
8
|
Air kapur
|
|
|
√
|
√
|
|
|
|
√
|
|
9
|
Alcohol
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
√
|
10
|
Obat magh
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
|
11
|
Air garam
|
|
√
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
Table
3.1 Tabel hasil pengamatan uji elektrolit berbagai bahan
3.2 Pembahasan
Dari
percobaan diatas maka kita dapat mengambil pambahasan bahwa, larutan elektrolit
adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik Setelah melakukan percobaan,
saya mengelompokan larutan-larutan yang telah diuji tersebut ke dalam beberapa
golongan .
1. Larutan
elektrolit, yaitu larutan, obat magh, air kapur, perasan jeruk nipis, minuman
soft drink, minuman ion, dan air garam.
2. Larutan
Non Elektrolit yaitu, alkohol, minuman berenergi, air laut, cuka, dan air gula.
Dari hasil uji coba dan tabel di atas,
diperoleh data sebagai berikut :
1)
Perasan jeruk
nipis termasuk elektrolit lemah,
memiliki gelembung sedikit pada waktu diuji, dan hasil tidak nyala lampu.
2)
Minuman soft
drink termasuk elektrolit lemah, pada hasil uji coba gelembung gasnya
sedikit dan lampu tidak menyala.
3)
Minuman
berenergi termasuk elektrolit lemah, ada gelembung tetapi lampu tidak menyala.
4)
Air laut
termasuk non elektolit karena, tidak ada gelembung saat diuji dan lampu tidak
menyala
5)
cuka, bukan
termasuk larutan elektrolit (non elektrolit). Sebab menurut hasil percobaan
Aquades tidak menghasilakn gelembung, dan lampu tidak menyala.
6)
Minuman ion,
tidak menyala dan menghasilkan gelembung yang banyak, larutan elektrolit
(elektrolit lemah)
7)
Air gula, menurut
hasil percobaan gelembung tidak ada dan lampu tidak menyala termasuk dalam kategori
non elektrolit.
8)
Air kapur menghasilkan
gelembung banyak, tetapi lampu tidak menyala termasuk larutan elektrolit lemah.
9)
Alcohol, tidak
menghasilkan gelembung, lampu tidak menyala termasuk larutan non elektrolit.
10)
Obat magh, menghasilakn
gelembung tetapi lampu tidak menyala termasuk larutan elektrolit lemah.
11)
Air garam,
terdapat banyak gelembung, lampu menyala redup termasuk larutan elektolit
lemah.
Berikut
ini merupakan alasan larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik .
1. Bila
larutan elektrolit dialiri alrus listrik, ion-ion dalam larutan akan bergerak
menuju electrode dengan muatan yang berlawanan, melalui cara ini arus listrik
akan mengalir dan ion bertindak sebagai penghantar, sehingga dapat
menghantarkan arus listrik.
2. Gula
pasir, minuman berenergi, air laut, dan alcohol juga di larutkan dalam air
tidak terurai menjadi ion-ion. Dalam larutan itu, zat-zat tersebut tetap
berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik, maka
larutan-larutan tersebut tidak menghantarkan arus listrik atau non elektrolit
Berdasarkan
penjelasan ini, maka penyebab larutan dapat menghantarkan listrik adalah karena
adanya ion-ion positif dan ion negative yang berasal dari senyawa elektrolit
yang terurai dalam larutan.
Pelarutan
dalam air dinyatakan dengan persamaan :
1. NaCl
= Na+ + Cl-
2. HCl
= H+ +
Cl-
3. NaOH
= Na+ + OH-
4. CH3COOH
= CH3COO- + H+
Adapun
zat non elektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi berupa
molekul.
1. C2H5OH(e) C2H5OH (aq)
2. CO
(NH2)2 (S) CO (NH2)2 (aq)
Berikut
ini merupakan proses hidrasi senyawa ion pada NaCl :
Penggolongan
elektrolit kuat dan elektrolit lemah didasarkan pada jumlah ion-ion yang ada
dalam larutan. Dalam elektrolit kuat, sebagian besar atau seluruh molekul
terurai menjadi ion, sedangkan dalam elektrolit lemah, hanya sebagian kecil
molekul yang mengion, sebagai contoh :
1. Pada
Konsentrasi sama, elektrolit kuat mempunyai daya hantar lebih baik daripada
elektrolit lemah.
2. Selain
itu terdapat penggolongan lain yaitu berdasarkan senyawa-senyawa pembentuk
larutan
Dalam
pembahasan ini saya menjelaskan mengapa larutan NaCl yang kami uji tidak
termasuk dalam elektrolit kuat, terlepas dari penjelasan di atas yang
menyebutkan bahwa larutan NaCl termasuk dalam elektrolit kuat. Hal tersebut
dikarenakan oleh beberapa hal yang menurut kelompok kami :
1. Baterai
yang kami gunakan mungkin lemah
2. Pelarut
yang di gunakan dalam larutan tersebut jumlahnya terlalu banyak dibandingkan
dengan zat terlarutnya.
3. Kemungkinan
zat larut yang kami pakai seperti air laut tidak termasuk elektrolit karena
airnya sudah tercampur dengan zat larut yang lain.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pengamatan kita dapat mengambil keputusan yaitu sebagai berikut :
1.
Larutan
berdasarkan daya hantar listrik terbagi atas, larutan elektroolit dan non
elektrolit.
2.
Ciri – ciri
larutan elektrolit adalah adanya gelembung gas dan lampu menyala.
3.
Ciri – ciri
larutan non elektrolit lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
4.
Berdasarkan
kekuatan daya hantar listrik, laritan dapat dibagi atas, elektrolit kuat,
elektrolit lemah, dan non elektrolit.
5.2 Saran
1. Dalam
melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan pengamatan
agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan hasil
praktikum.
2. Pengamatan
ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang dapat
menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
3. Periksa
alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasi percobaan.
4. Larutan
yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan
mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
5. Lebih
baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan
atau memastikan terhadap hasinya.
6. Bersihkan
alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada
elektroda.
7. Usahakan
menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji tidak tumpah.
DAFTAR
PUSTAKA
Permana, irvan, MEMAHAMI
KIMA SMA KELAS X, Bse, Jakarta, 2009.
http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan-adalah.html
http://igsshared.blogspot.com/2009/06/larutan-elektorlit-dan-non-elektrolit.html
http://ariffadholi.blogspot.com/2012/10/larutan-elektrolit-dan-larutan-non.html
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi/
Lampiran
1
JOB
DESCRIPTION
1. Leader :
bertugas mengetik, menjilid, mencari buku, membuat daftar pustaka, membawa
kabel, solder, alcohol, minuman isotonic, minuman soft drink dan timah.
2. Sekertaris :
bertugas mencatat laporan sementara, membawa air garam, air laut, membawa air kapur,
lakban, ember, dan buku gambar bekas.
3. Bendahara :
membawa obat magh, , membawa minuman berenergi, isolasi, perasan jeruk nipis, tang,
dan serbet.
4. Perlengkapan
1 : membawa lampu, membawa batang
karbon, membawa gunting, baterai baru, obeng (-), dan perasan jeruk nipis.
5. Perlengkapan
2 : membawa tisu, obeng,
penjepit listrik, larutan gula, larutan cuka, dan wadah.
Ada gambar-gambar waktu praktikumnya gak,??
BalasHapusgak ada videonya ya ?
BalasHapusair laut itu elektrolit
BalasHapusair laut itu elektrolit .
BalasHapusjangan mempublikasikan pengetahuan yang tidak jelas .Kasian buat siswa yang belum mengetahui dan belum mantap ilmunya . Mereka akan mempercaya dan menganggap ini benar .
Y
BalasHapus